Minggu, 21 Januari 2018

pre aqil balig lintas gender Fitrah seksualitas anak (day 8)

kelompok 8 kali ini mengangkat tema tentang pre aqil baligh terkait fitrah seksualitas pada anak

salah satu tahap penting yang dilalui oleh stiap anaka dalah masa baligh dan aqil
nah ada kalanya aqil dan baligh ini datang bersamaan tapiiii saat lain, ada kalanya baligh lebih dahulu dibanding aqil.

apa yang trejadi ketika tidak bersamaan? maka kita bisa melihat anak-anak yang sudah balig tetapi tidak memahami tanggungjawabnya.
yang lebih parah, meerka bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat masa baligh itu tiba

disinilah pentingnya peran orangtua dalam mendampingi anak mempersiapkan diri menghadapi mas aaqil dan baligh. orangtua wajib menjelaskan segala kinsekuensi serta apa saja yang akan terjadi saaat anak-anak mereka mengalami aqil dan balig

semoga kita semuad dimampukan mendampingi anak-anak dalam mempersiapkan masa aqil dan balighnya secara lancar.

#tantangan10hari
#level11
#kelasbundsaykordi
#fitrahseksualitas

Aku dan Diriku Berharga (day 6)


Materi yang diangkat oleh kelompok 6 adalah tentang aku dan diriku yang berharga
dalam hal ini, setiap anak harus dipahamkan bahwa tubuh mereka sangat berharga sehingga tidak  sembarangan orang yang boleh memegang mereka kecuali dg alasan penting.

Lebih jauh lagi, mereka harus paham mana saja yang saa sekali tdak boleh diperlihatkan.
dalam hal ini bagi yang beragama islam bisa dikaitkan dengan batasan aurat antara laki-laki dan perempuan. serta siapa saja yang boleh melihat aurat-aurat tertentu.

                                                             


berikut beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman dalam mengajarkan anak untuk menjaga diri 
                            



#tantangan10hari
#level11
#kelasbundsaykordi
#fitrahseksualitas

Pengaruh Faktor Genetik terhadap penyimpangan seksual ( day 7)



apa ada hubungan antara genetik dan penyimpangan seksual?
iya bisa jadi ada.

berikut beberapa poin yang dipaparkan oleh kelompok 7


berikut beberapa poin yang dipaparkan oleh kelompok 7 tentang hal-hal yang bisa dilakukan sebagai upaya mendapat keturunan yang sholih dan semoga terhindar dari penyimpangan seksual dimasa hidupnya

Fitrah peran Ayah vs fitrah peran Bunda (day 4)



Kelompok 4 kali ini menyajikan tentang perbedaan fitrah peran ayah dan Bunda di rumah

skema yang disajikan seperti berikut:




pengetahuan tentang perbedaan ftrah peran ini tentu saja penting. kenapa; salah satunya agar bis amenjadi modal persiapan anak-anak agar kelak setelah menjadi seorang suami ataupun istri mereka paham peran masing-masing.

perlu diberikan sejak dini, kenapa? bisa kita liat saat ini, berapa banyak para suami yang tidak memahami perannya dalam keluarga. begitu juga sebaliknya. akhinrnya yg ada terjadi ketimpangan dalam keluarga, anak-anakpun mendapat contoh yang tidak tepat sehingga bisa membuat mereka kebingunan tentang identitas gender dan peran.


sumber: diskusi kela bundasyakordi kelompok 4



#tantangan10hari
#level1
#kelasbudnsaykordi
#fitrahseksual

Media dan perkembangan Gender pada Anak (day 3)



Diskusi kelompok 3



hal pertama yang harus dijelaskan kepad aaak terkait fitrah seksual adalah
menegaskan mereka sebagai laki-laki atau perempuan. hanya dua itu, tidak ada pilihan pilihan setengah-setengah. jika mereka laki-laki maka harus bersikap dan berpikir seperti perempuan, dan sebaliknya jika mereka perempuan maka harus bersikap dan berpikir selayaknya perempuan














salah satu yang menjadi tantangan orangtua masa kini adalah semakin araknya pelaku LGBT. mereka tidak lagi sembunyi-sembunyi. mereka sudah berani menampakkan diri secara terang-terangan. tanpa rasa malu. 





apa saja yang harus dilakukan para orangtua  sebagai usaha preventif untuk menghadapi tantangan ini?

 berikut beberapa poin yang disajikan kelompok 3

tindakan prevetif yang bisa dilakukan terkait kecanduan gadget:


adapaun yang terkait dengan tontonan TV, berikut beberapa poin yangbisa dilakukan:


sedangkan terkait majalah atau koran:


sumber: diskusi bersama kelompok 3 kelas bundsay kordi level 11

#tantangan10hari
#kelasbundsaykordi
#level11
#fitrahseksualitas

Narkolema - narkoba lewat Mata (Day 2)

Diskusi kelompok 2.



Ibu, adalah madrasatul ula, dimana dikatakan ibu Septi, bahwa "Membangun peradaban itu di mulai dari IBUnya. Kalau perempuan tidak bangga menjadi ibu, maka tidak akan lahir GENERASI HEBAT dari rumahmu." Maka, memperbaiki generasi yang mulai porak poranda ini, diperlukan ibu yang kuat, ibu yang cerdas, dan ibu yang militan.




*Lalu, apa hubungan Perbaikan Generasi dengan Fitrah Seksualitas?*



Kita ketahui, kita tidak lagi di rusak dengan di jajah, melainkan, generasi penerus kitalah yang di rusak moral dan akhlaknya. Salah satunya dengan Narkotika. Hal lain yang tak kalah membahayakan adalah *NARKOLEMA _(Narkoba Lewat Mata)_* yaitu dengan di jejali Pornografi dan maraknya LGBT.



Ini bukan lagi kasus yang bisa dilihat dengan sebelah mata, tetapi harus dilihat dengan mata waspada penuh.



Pembagian usia anak seperti yang kami pahami adalah sebagai berikut :

*0-7 tahun*, dimana masa ini, adab serta fitrah keimanan yang lebih diutamakan untuk dididik. Masa dimana pemenuhan egosentris sehingga saat ke tahap berikutnya ia sudah bisa memahami makna tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.


*8-10 tahun*, pendampingan dan pengajaran Fitrah Seksualitas lebih dididik. Disamping fitrah keimanan juga terus dididik.

Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya. Berfikir, merasa, bertindak, bersikap, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki sejati, atau sebagai perempuan sejati.
Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan."


*11-14 tahun*, masa dimana tarik ulur pada anak, percobaan saat anak di lepas ke khalayak, apakah akan terwarnai atau mewarnai. Ini adalah masa paling penting untuk observasi dalam menuntaskan pendampingan pada anak.




*Seberapa Penting Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada anak?*

a. Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan."


b. Penting agar fokus menjalankan misi hidup, ketika menjadi ibu tidak terbebani dengan peran sbg ayah, ketika menjadi perempuan tidak menuntut agar mampu berperan seperti laki2 dan pada akhirnya terhindar dari penyimpangan



c. Sangat penting, karena dengan bangkitnya fitrah seksualitas sejak dini, anak akan semakin paham perannya sebagai seorang perempuan atau seorang laki2



d. Fitrah seksualitas sangat penting ditanamkan sejak dini, agar ketika terjadi sesuatu diluar perkiraan anak tetap punya penerimaan yg baik thd dirinya.

Satu kasus : pernah ditemui anak laki-laki saat kelas 2 SMA, ibunya meninggal. Lama-lama terjadi penyimpangan perilaku seksual yaitu anak tersebut suka dengan sesama lelaki. Ternyata tinggal dengan Seorang ayah tdk menjamin seorang anak tumbuh fitrah kelelakiannya apalagi jika sang ayah selalu mengalah dng keinginan anak karena alasan kasihan.


e. Menurut kami sangat penting membangkitkan fitrah seksualitas ditengah tantangan zaman saat ini. Karena penyimpangan seksualitas tidak hanya dari golongan paham liberal saja bahkan sekarang udah ada di golongan religius.

Dominasi perempuan untuk guru PAUD juga dapat mempengaruhi perkembangan fitrah seksualitas anak.


Jadi agar anak laki2 kita kelak menjadi ayah sejati dan anak perempuan kita menjadi ibu (madrasatu ula) yg sejati maka penting bagi kita ini membangkitkan fitrah seksualitasnya.



🔨 Beberapa penyebab perilaku seks menyimpang yang berasal dari pola asuh yang keliru :



Mandi bareng tidak berbusana,  Ayah dan anak, Ibu dan anak.

Baik sejenis maupun beda jenis kelamin
Sesama sepupuan,
Temen-temen.
Meskipun sesama jenis kelamin.
Tidur dalam satu selimut sesama laki2 dan perempuan, ini biasa nya kalau ada sepupu yang menginap atau sebaliknya.
Pernah melihat ayah dan ibu bersama (anak diatas usia SD yg masih tidur bareng orang tua)
Kecanduan pornografi karena orangtua yang tidak mengerem gadget.
Ayah maupun ibu yang terlalu keras.


🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃



Oleh karenanya, penanganan yang paling utama bagi yang sudah kecanduan adalah dengan pembinaan. Sedangkan bagi calon penerus bangsa yang masih belum ternoda, adalah dengan

*Pengajaran dan Pendampingan Fitrah Seksualitas pada Anak Usia pre Aqil Baligh*


Bagi muslim, Kita ketahui, bahwa dalam islam tidak menganut istilah masa anak, remaja, dan dewasa. Akan tetapi adalah masa pre-baligh dan baligh. yang menandakan bagaimana perubahan kewajiban seseorang atas dirinya kepada Tuhannya. Secara biologis, ditandai dengan berubahnya sistem hormon pada diri seseorang. Setiap anak memiliki masa baligh yang berbeda antara rentang umur 12-15 tahun.



Sedangkan aqil, menurut Harry Santosa, Secara umum indikatornya adalah mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, memikul resiko atas sebuah keputusan, bertanggung jawab, mandiri baik secara personal maupun sosial. Khusus untuk laki-laki mampu mencari nafkah sendiri dan pada umumnya adalah mampu memikul beban kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.



Jadi, harapan kami dengan Pendampingan anak di usia Pre Aqil Baligh adalah, anak bisa menuntaskan Masa Aqil Baligh secara Bersamaan. Saat sudah baligh, aqilnya sudah matang dan paham terkait fitrah seksualitas sehingga tidak akan melakukan penyimpangan terhadap hal tersebut.



🍒Prinsip dan Tahapan Mendidik Fitrah Seksualitas🍒



Mendidik Fitrah Seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.



🍄Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun)



🍄Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.

🍄Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.


🍒Tahap Usia 0-2 tahun : Anak lelaki maupun anak perempuan lebih didekatkan kepada Ibu karena masa menyusui. Menyusui adalah tahap awal penguatan semua konsepsi fitrah termasuk fitrah keimanan dan fitrah seksualitas.



🍒Tahap Usia 3-6 tahun : ini Tahap Penguatan Konsepsi Gender dengan Imaji imaji positif tentang gendernya masing masing. Anak lelaki maupun anak perempuan harus didekatkan kepada Ayahnya dan kepada Ibunya. Ayah dan Ibu harus hadir pada fase ini. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di tahap ini adalah anak dengan jelas dan bangga menyebut gendernya di usia 3 tahun.



🍒Tahap Usia 7-10 tahun : Ini tahap Penyadaran Potensi Gender dengan beragam aktifitas yang relevan dengan gendernya. Anak lelaki yang telah ajeg konsep kelelakiannya pada usia 0-6 tahun, maka kini disadarkan potensi kelelakiannya langsung dari Ayah. Anak lelaki lebih didekatkan ke Ayah. Ayah mengajak anak lelakinya pada peran dan aktifitas kelelakian pada kehidupan dan sosialnya, termasuk menjelaskan mimpi basah, fungsi sperma dan mandi wajib.



Begitupula anak perempuan lebih

didekatkan ke Ibu untuk disadarkan peran keperempuanannya dalam kehidupan sosialnya.


 Indikator di tahap ini adalah anak lelaki kagum dan ingin seperti ayahnya, anak perempuan kagum dan ingin seperti ibunya.



🍄Tahap 11-14 tahun : Ini tahap Pengujian Eksistensi melalui ujian dalam kehidupan nyata. Anak lelaki yang telah sadar potensi kelelakiannya kini harus diuji dengan memahami mendalam lawan jenisnya langsung dari ibunya. Maka anak lelaki di tahap ini lebih didekatkan kepada ibunya agar memahami cara pandang perempuan dari kacamata perempuan (dalam hal ini ibunya). Anak perempuan juga sebaliknya, lebih didekatkan ke ayahnya agar memahami mendalam bagaimana cara pandang lelaki dari kacamata lelaki (dalam hal ini ayahnya). Indikator di tahap ini adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ayah bagi anak lelaki. Bagi anak perempuan adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ibu



                  



🍄Tahap 15 tahun : Ini tahap penyempurnaan fitrah seksualitas sehingga menjadi peran keayahbundaan. Ini adalah masa AqilBaligh atau anak bukan lagi anak anak, tetapi mitra bagi orangtuanya. Secara syariah mereka telah Mukalaf atau mampu memikul beban syariah, termasuk kemampuan untuk menikah atau menjadi ayah sejati atau menjadi ibu sejati.



Semua ulama sepakat bahwa anak pada tahap ini sudah tidak wajib lagi dinafkahi, jikapun masih dinafkahi itu karena statusnya fakir miskin. Maka kewajiban orangtualah untuk mengantarkan anak anak mereka untuk aqilbaligh sempurna dan mencapai peran peradaban bukan hanya dalam profesi namun juga untuk berperan menjadi ayah sejati dan ibu sejati.

                       
📜Catatan 1: Anak anak yang kehilangan salah satu sosok orangtua baik karena meninggal atau karena perceraian, maka wajib segera diberikan sosok pengganti sampai mencapai aqilbaligh baik dari keluarga besar maupun komunitas/jamaah kaum Muslimin.


📜 Catatan 2: Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan.



📜Catatan 3: LGBT jelas adalah penyimpangan fitrah







sumber: diskusi  kelompok 2 kelas bundasay kordi Institu Ibu Profesional


#tantangan10hari
#kelas Bundsaykordi
#level11
#fitrahseksualitas

Penanaman adab dalam menumbuhkan fitrah seksualitas

Diskusi by Kelompok Eleven Star

 *Menanamkan Adab dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak*

Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan. Sebuah tugas yang tidak ringan bagi para orang tua oleh karena itu proses penumbuhan fitrah ini dibutuhkan sebuah komunitas yang baik.

Disamping itu menumbuhkan fitrah seksualitas harus dibarengi pula dengan gerakan penanaman adab dalam beraktivitas sehari-hari. Menanamkan adab (QS 66:6) dan menumbuhkanfFitrah (QS 30:30) harus berjalan selaras, keduanya adalah amanah dan tanggungjawab setiap orangtua.

Mendidik Fitrah itu inside out, bagaimana membangkitkan antusias, ghairah, kecintaan dari dalam (intrinsic motivation), karena semua potensi kebaikan sudah terinstal. Mendidik Adab itu outside in, bagaimana nilai nilai Kitabullah perlu ditanamkan sehingga memuliakan potensi fitrah.

Tanpa fitrah yang tumbuh paripurna, Adab akan sulit ditanamkan. Kalaupun bisa, tentu dengan cara pemaksaan bukan berangkat dari kesadaran dan dari dalam diri manusia. Manusia bukan robot, mereka beramal bukan mekanistik seperti mesin atau dengan “stick n carrot” seperti hewan. Manusia yang fitri dan Islami beramal karena niat yang kuat dari dalam dirinya dipandu Kitabullah.

Begitupula tanpa Adab, maka fitrah akan tumbuh menggeragas tanpa arah dan panduan. Potensi keimanan seseorang bisa melantur menjadi kebatinan, potensi bakat pemimpin bisa menyimpang menjadi diktator, potensi belajar dan bernalar akan ngawur menciptakan kehancuran, potensi seksualitas akan berkembang sesat menjadi LGBT dsbnya.

Jangan lupa juga Fitrah seksualitas ditumbuhkan, ini bukan bicara pendidikan seks, tetapi bicara bagaimana ananda berfikir, bersikap, merasa sesuai gendernya. Fitrah seksualitas jika dirawat dan ditumbuhkan sesuai tahapannya dgn pendampingan penuh ayah bunda sejak 0-15 tahun kelak akan berujung od peran Ayah sejati atau Ibu Sejati. Jika tidak dirawat baik maka akan berakibat penyimpangan seperti LGBT atau setidaknya kelak akan gagap jadi Ibu atau gagap jadi Ayah.

Selanjutnya di tulisan mendatang mari kita kupas tuntas, adab apa saja yang perlu kita tanamkan agar fitrah seksualitas anak tumbuh dengan sempurna

#diresume dari beberapa materi kuliah FBE

http://googleweblight.com/?lite_url=http://crayonanakkusatu.blogspot.co.id/2018/01/penanaman-adab-dalam-menumbuhkan-fitrah.html%3Fm%3D1&lc=id-ID&s=1&m=189&host=www.google.co.id&ts=1515897577&sig=AOyes_QmAJFgFknJE-CshD2ql19OH4c27g

 *“Adab dalam bergaul”*

Pada dasarnya kita semua yang disini sepakat bahwasannya keluarga merupakan sebuah *team*, dimana para anggotanya saling belajar satu sama lain. Keluarga adalah sebuah *tempat dimana pondasi yang kuat ditanamkan*, termasuk tentang fitrah seksualitas pada anak.

Sikap orang tua menjadi basis atau dasar ataupun sumber dari keingintahuan anak akan fitrah seksualitas. Oleh karenanya apa yang dilakukan orang tua pada dasarnya menjadi *panutan* anak-anaknya.

Berbicara mengenai fitrah seksualitas, tidak lepas dari pembahasan akan *adab*. Didalam agama islam sangat detail membahas tentang adab, karena adab kedudukannya sangat penting. Bahkan kedudukannya sebelum mempelajari ilmu, perlu lebih dulu mempelajari adab.

Pembahasan materi bunda sayang tema 11 tentang fitrah seksualitas dalam sebuah keluarga dapat dikaitkan dengan pembahasan adab berpakaian. Saat membahas tentang adab berpakaian, orang tua dapat memberikan pondasi yang kuat kepada anak tentang batasan *aurat.* Berawal dari situ akan diteruskan dengan adab berteman, adab bertetangga, bergaul di dunia maya dan seterusnya yang merupakan hubungan seorang anak dengan “dunia” luar rumah. Pada saat anak mengetahui adab bergaul seperti apa dari orang tuanya, akan terbawa saat anak bergaul di luar rumah. Dan diharapkan hal itu ditularkan ke teman-tamannya sehingga akan membawa *dampak positif pada lingkungan anak.*

*Orang tua menjadi tauladan* merupakan cara yang efektif untuk mengajarakan adab kepada anak. Bagaimana orang tua besikap, bagaimana orang tua berbicara, bagaimana orang tua mengelolah emosi, menjadi referensi yang kuat bagi anak saat kemudian dia bergaul di “dunia” luar. *Komunikasi yang erat* antara orang tua dan anak menjadi jembatan emas dalam membangun sebuah pondasi yang kuat.

✅Dengan pondasi yang kuat, dan doa yang terus menerus, insya allah anak-anak akan siap menghadapi tantangan di “dunia” luar.

✅Jangan pernah berhenti untuk belajar dan memperbaiki diri karena pondasi yang kuat itu dibangun dari dalam keluarga.


*Pentingnya Keteladanan Orang tua dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas*

*_Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah_*

Secara bahasa, Fitrah berasal dari akar kata (fa-tho-ro) dalam bahasa Arab (فطرة) yang berarti membuka, menguak, menumbuhkan, terbit,  juga berarti perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, penciptaan, insting. Makna lain dari fitrah adalah keadaan yang suci. (Kamus المنجد)

Maka jika setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah,  berarti anak terlahir dalam keadaan suci, terinstall karakter,  tabi'at,  insting masing-masing, penciptaan memiliki potensi dan misinya masing-masing,  senang membuka, menciptakan atau menguak/explore suatu hal.


Jika dalam fitrah keimanan orang tualah yang bertanggung jawab menjadikan anaknya beragama apapun, maka begitu pula terkait dengan fitrah seksualitas. Orangtua yang mengampu tanggung jawab mengenalkan seksualitas ini terhadap anaknya. Satu kewajiban yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.

Pengajaran adab terbaik adalah *keteladanan.* Sebagaimana yang sudah kita ketahui,  bahwa anak-anak tidak pernah salah mengcopy atau meniru. Jadi,  tentu orangtualah yang pertama kali harus memberikan pengajaran dalam fitrah seksualitas ini. Dimulai dari bagaimana seorang ayah bersikap sebagai laki-laki, seorang imam,  seorang qawwam, kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap anggota keluarganya. Dan ibu sebagai seorang yang feminim,  penuh kasih sayang dalam mendidik,  melayani seluruh anggota keluarga,  ta'zim dan patuh terhadap ayah sebagai pemimpin.

Ketika orang tua sudah menjadi teladan bagi anak, maka fitrah anak yang senang explore sesuatu terutama di usia pre aqil baligh dan aqil baligh terkait dengan seksualitasnya dibahas, diarahkan dan diajarkan. Diantaranya adalah:
☘ Melatih anak meminta izin ketika masuk kamar orang tua
☘ Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
☘Melatih anak tidur dengan posisi miring ke kanan (menjauhkan anak dari banyak bentuk penyelewengan seksual di waktu tidur)
☘menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
☘mengajarkan QS An Nur untuk anak pre aqil baligh
☘memberi tahu tanda-tanda usia baligh, mengajarkan hak dan kewajiban yang dipikul di usia ini




Sumber:
Bahan diskusi Eleven Stars, kelas bunda sayang kordi Institut Ibu Profesional
Level 11

#tantangan10hari
#kelasbundsaykordi
#level11
#fitrah seksualitas

Cinta Positif- Membingkai fitrah Seksualitas dalam ketaatan (pre akil advance-post akil baligh) -day 10

Diskusi kali ini dibuka dengan data tentang fakta masa kini
Fakta
97 Persen anak di Indonesia Pernah Mengakses Pornografi (republika, 2016)
Survei KPAI: 62 Persen generasi muda Indonesia Tidak Perawan (tribunnews, 2012)

BKKBN: 63% usia SMP SMA di 33 propinsi di Indonesia telah berzina (nahimunkar.org, 2009)
58% kejadian Hamil di Luar Nikah Berusaha Aborsi (mediaindonesia, 2016)


Tapiiii... Meskipun data yang disajikan sangat mengejutkan, namun tetap ada secercah harapan

Banyak yang mulai sadar dan membangun komunitas Indonesia tanpa Pacaran,

tagarnya pun meluas dan berkembang di kalangan sosial media

Banyak pula yang mulai memberanikan diri setelah mereka mempersiapkan baik dari segi ilmu maupun finansial utk menikah di usia muda bukan karena hamil sebelum menikah akan tetapi karena upaya menjaga diri

NIKAH MUDA, WHY NOT?!
ZINA, NO WAY...

Fitrah Seksualitas
Adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
-Ust. Harry Santosa
 Hal yg berkembang pada diri usia aqil baligh:
1⃣ pertanyaan-pertanyaan mendasar ttg agama. Terutama bila mereka dibesarkan dgn perintah tanpa membangun pola berpikirnya.

2⃣ mereka sedang ingin menunjukkan masa otoritas dan kemampuanya.

3⃣ mulai ada ketertarikan pada lawan jenis dan ingin punya ikatan emosi yg sifatnya khusus.

💦💦💦💦💦💦💦💦



Masa-masa ini, adalah masa kita jadi teman/sahabat anak. 

Ada beberapa cara, kita membersamai anak sejak belia sampai akil : 

💞 Kehangatan dan penerimaan orang tua pada anak sebagai amanah. Kasih sayang tulus, kesungguhan kita mendampinginya lebih dari segalanya. 

💞Jaga pandangan. Karena dari mata turun ke hati. Melihat film porno akan merusak otak dan hati. 

💞Kembangkan kemampuan berpikir, bukan hanya kognitif 
.----> pengetahuan (paling rendah) - pemahaman - analisis - sintetis (paling tinggi). 

💞Think creative, yang lahir sebagai konsekuensi pendidikan tauhid dan ahlaq. 

💞Bangun keyakinan yg kuat pada Allah sejak awal kehidupan. 

💞💞💞💞💞💞💞💞


Tugas utama orang tua adalah mengantar anak jadi manusia yg mengerti tujuan hidupnya, untuk apa ia diciptakan. 

_Orientasi hidup_ akan menjadi driving force bagi hidupnya kelak. 

Anak perlu tahu, bahwa semua tindakannya akan berpengaruh pada dunia, akan bisa merubah dunia. 

Menghidupkan jiwa anak anak akan menjadikan mereka pribadi yg _visioner_ sejak usia belia. 

Pegangan kokoh umat muslim ada  pada Al Quran. Kita berdiskusi dengan anak dan mengajaknya berpikir bagaimana Al Quran menjadi petunjuk dan penilai dalam setiap urusan. 

💦💦💦💦💦💦💦💦


Sumber: materi diskusi kelas bunda sayang koordinator IIP, kelompok Top Ten

#tantangan10hari
#level11
#kelasbundasayang
#fitrah seksualitas

Sabtu, 20 Januari 2018

Pendidikan Fitrah seksualitas pada Anak - bahaya Latent LGBT

Tema yang diangkat oleh kelompok 5, adalah tema yang lagi marak di medsos.
Tema yang menjadi pertentangan banyak dua pihak
Pihak pro dan kontra.
Saya tidak akan menyorot perilakunya, karena itu sudah jelas-jelas menyimpang dari agama yg saya anut.

Saya tertarik ketika memperhatikan sekian banyak dokter yang menulis tentang para pelaku LGBT ini.
Para dokter ini sering mendapat pasien penyuka sesama jenis. Pemyakitany? Yang paling bamyak adalah HIV.
Awalnya mungkin satu dua org, tapi makin lama pasien yang datang karena hal tersebut sudah makin banyak
Miris ketika membaca tulisan seorang dokter yang menceritakan bahwa d
Salah satu pasien  yang dirawatnya masih usia sekolah dan sudah menjadi pelkau seks lawan jenis. Naudzubillaaaaah
Bahkan beberapa waktu lalu, salah seorang
mantan pembaca berita salah satu stasiun   TV. Dia mengatakan bahwa pasangan sesama jenis pun tetap berpeluang mendapatkan anak. Caranya? Dengan menyewa rahim seorang o
Perempuan.
Pernyataannya itu membuat para ibu menjadi tersinggung. Merasa dilecehkan dengan statemen itu.  Seakan-akan, rahim perempuan disamakan dengan loker yg bisa disewa harian, pekanan, bulan.

Semoga anak-anak kita terlindung dari bahaya teesebut.  aammin


Berikut, beberapa materi uang disampaikan oleh kelompok 4








Sumber: hasil diskusi dengan kelompok 5 di grup kelas Bunda Sayang koordinator :)

Pubertas sebagai salah satu proses fitrah seksualitas

Tema yg disajikan oleh kelompok super Nine malam ini adalah tentang Pubertas. Salah satu fase yang akan dilalui setiap anak dalam kehidupannya
Usia saat mengalami pubertas pun berbeda-beda.

Hormon antara laki-laki dan perempuan tentu saja berbeda, sehingga tanda-tanda pubertas pun berbeda. 
Peran orangtua dalam mendampingi anak pada masa-masa pubertas ini sangat penting. Dan yang lebih penting lagi adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi fase ini.
Orangtua sebaiknya menjelaskan apa yg akan terjadi ketika anak mengalami pubertas. Dan apa makna dari pubertas itu sendiri. Ini penting. Tidak bisa dipungkiri ada banyak remaja perempuan yang ketakutan atau panik  saat pertama kali mendapat menstruasi. Ya, karena tidak ada pemahana yg di diberikan sebelumnya. Mereka tidak tau apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi dari hal tersebut. Banyak yang tidak paham bahwa saat sedang haid, tidak boleh melakukan sholat.
Mereka tidak memahami bahwa setelah mengalami masa pubertas, tubuh mereka akan mengalami perubahan. Dalam hal ibadah, mereka sudah diwajibkan untuk mengerjakan segala hal yang diwajibkan, seperti halnya sholat, puasa, menutup aurat, larangan bersentuhan dengan yang bukan mahrom, dan lain-lain. Dan dari aspek seksual, mereka (khususnya remaja perempuan) berpotensi untuk hamil ketika sel telurnya bertemu dg sperma.

Masa Pubertas, sangat penting peran Ayah dalam hal ini. Terutama dalam mendapingi remaja putra mereka. Ya, karena ayahlah yang paling tau proses pubertas seorang laki-laki.
Sebaliknya, anak perempuan sangat penting untuk dekat dengan ibunya.

Berikut beberapa gambar yang disajikan oleh kelompok Super Nine







Sumber: Hasil diskusi kelas Bunda Sayang Koordinator, Level 11
Kelompok 9

Jumat, 19 Januari 2018

Pentingnya Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas, apakah itu?
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahya sebagai lelaki ataupun perempuan sejati

proses menumbuhkan fitrah seksualitas banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan sosok ayah dan ibu sejak lahir hingga aqil baligh dengan tahapan-tahapan yang berbeda.

sehinggaa.
anak-anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, perasaan terasing, perasaan hilangnya kelekatan sampai pada depresi. kelak kemungkinan memiliki  masalah sosial dan seksualitas seperti perempuan yang berpenampilan dan berdandan ala lelaki,(ataupun sebalikny), LGBT, membenci lawan jenis, curiga pada hubungan dekat, dan lain-lain


Kenapa fitrah seksualitas sangat penting?
agar anak paham mengenai alat vitalnya dan bagaimana merawatnya.
selain itu juga perlu adanya penguatan konsep gender.
Identitas Gender di mulai saat usia 6 bulan, ketika anak mulai mengenal suara ayah dan ibunya untu pertama kalinya.  selain tu, anak juga bisa mengetahui identits gender antara laki-laki dan perempuan dari panggilan kepada ayah dan ibunya.
Gender Role Stereptype Mulai memahami peran laki-laki dan perempuan. biasanya anak laki-laki akan meniru ayahnya begitu pula anak perempuan akan meniru ibunya
Gender Thyped Behavior,  anak mulai ada kecenderungan memilih aktivitas berdasarkan gender, termasuk juga teman main, dll

dan di jaman sekarang, ada banyaaak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam memperkenalkan fitrah seksualitas ini.

pada dasarnya, kegiatan sehari-hari yang nampak sederhana pun bisa menjadi media pembelajaran dan perkenalan aktivitas gender pada anak-anak.
namun di lingkungan masyarakat, harus diakui juga bahwa bebagai aktifitas yang dianggap sepele membuat ranah gender laki-laki dan perempuan menjadi abu-abu.
fiantaranya adalah, kebiasaan ibu-ibu mendandani anak laki-laki sepeeti halnya anak perempuan, semakin maraknya tampilan ala banci ntah sebagai lucu-lucuan atau dalam rangka kerjaan. daan ini ada banyak ditemui di acara-acara TV maupun lingkungan sekitar kita

akhir kata, pendampingan orangtua tentu saja yg paling penting. karen dengan pendampingan ygbaik, tantagnans eberat apapun insyaAlah akan lebih mudah untuk dihadapi


sumber:diskusi kelas bunda sayang evel 11 kelompok satu


#ibuprofesional
#bundasayang
#tantangan10hari
#level11
#fitrahseksualitas