Sabtu, 05 November 2016

NHW #3 Membangun Peradaban dari Rumah

 NICE HOMEWORK #3

PR pekan ini lumayan susaah rasanya. Terutama di poin satu.hehe. Kondisi yang kurang fit, plus anak yang sakit jadi salah satu kendala dalam mengerjakan NHW ini
.
a. Jatuh cinta lagi kepada suami? kirim surat cinta?hmm..

Saya termasuk type yang kurang romantis. Jarang mengungkapkan perasaan secara lisan,  kadang-kadang secara tertulis lewat pesab singkat.  Salah satu cara saya menunjukkan tanda cinta antara lain dengan meyajikan makanan khusus favorit suami di saat-saat tertentu, atau membuatkan kue serta masakan spesial saat baru pulang dari perjalanan dinas luar kota. Tak jarang kami saling memberi kado secara surprise di saat-saat tak terduga. karena kami berdua memang tidak pernah merayakan moment spesial tertentu. Justru kado yang diberikan secara surprise tersebut terasa lebih dalam maknanya. Tak lupa tulisan-tulisan ungkapan cinta yang menyertainya. dan respon dari suami setiap menerima kado kecil selalu sukses membuat saya terharu. Kami berharap semoga kado-kado kecil itu semakin mengikat cinta kami hingga ke syurgaNya kelak insyaAllah.


b.Potensi anak.

 Masing-masing anak memiliki keunikan tersendiri. Potensi yang ada pada mereka pun berbeda-beda
.
1) Fauzan (8y4m) 
Anak yang dominan kinestetik. Lincah dan aktif dalam berbagai kegiatan yang melibatkan fisik. Sangat suka kegiatan Outdoor dan mengeksplor lingkungan sekitar, namun sangat peka dalam hal perasaan.

Anak ini juga hobi berkreasi, menciptakan sesuatu dari apa yg ditemukan di sekitarnya. mainannya jarang sekali utuh karena senang dibongkar lalu dirakit ulang sesuai keinginan dia. Kadang malah membuat mainan sendiri dari bahan-bahan bekas yang dia temukan. misal membuat sendiri topeng-topengan, psitol-pistolan dari sedotan, skate board mini (katanyaa) dari mainan yang beroda, tempat parkir mobil, seluncuran dari karton bekas, dll.  jika berdiam dirumah, maka aktifitas yang paling disukainya adalah membaca. Tapi masih sering kurang fokus dan kurang teliti
Fauzan juga tergolong anak yang mandiri. bisa melakukan segala aktfitas hariannya tanpa dibantu orangtua, bahkan ikut membantu mengurus kebutuhan adek-adeknya

2.) Dzaki (4y6m)
 Tipe Audio Visual. Kemampuan verbalnya sangat cepat dibanding anak seusianya sehingga sering membuat kami, orangtuanya takjub. Type humble, terlihat cuek tapi penuh perhatian, mudah bergaul dengan orang, bahkan dengan orang dewasa sekalipun. 

Selain itu, Cepat memahami sesuatu. Seringkali dia bercerita atau mendongengkan adiknya yang masih Bayi. Senang bermain jual-jualan dan yang paling digemari adalah menjual makanan. selalu tertarik pada  aktifitas memasak atau membuat kue. lebih senang kegiatan indoor daripada outdoor.
Disisi lain, anaknya cenderung melow. ada sedikit rasa sakit aja bisa membuatnya menangis.

 3) Zahra (2y2m)
 Di usianya yang masih 2 tahun, masih terasa sulit untuk menentukan potensi yang ada. hanya saja, bagi kami, sepertinya Zahra ini merupakan peraduan antara kedua kakaknya. Di usianya sekarang sudah memiliki banyak kosakata, koordinasi tangan dan mata cukup bagus, sudah bisa makan sendiri tanpa harus disuap. Sudah bisa memakai celana sendiri serta baju singlet. Motorik kasar juga berkembang dengan baik dan terlihat dominan. Buku adalah salah satu benda favoritnya terutama yang bertemakan hewan.

c.Tentang Potensi Pribadi dan peranan dalam Keluarga

Saya selalu yakin bahwa Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan dan saling melengkapi satu sama lain. termasuk dalam hubungan suami istri. saya yakin bahwa Allah menetapkan jodoh seseorang sesuai dengan kebutuhannya. Sangat sering kita mendengar seseorang berkata "aah, untung suami saya tidak seperti itu" atau " suami saya kok tidakseperti itu ya?" dalam hal ini saya percaya bahwa sebaik-baik pasangan yang dimiliki seseorang, belum tentu menjadi baik jika kita yang dipasangankan dengan orang tersebut. ibarat kunci, masing-masing memiliki pasangan yg pas. 
Begitu pula dengan kami.

Saya sejak kecil sangat senang membaca. dan sekarang kesenangan itu bisa sy tularkan kepada anak-anak kami agar lebih mencintai buku dan menjadikan membaca sebagai aktifitas menyenangkan. menjadi pelengkap dalam keluarga kami, karena suami yang tipe auditori kurang suka membaca. 
Saya sangat menyukai aktifitas baking dan cooking sehingga sangat pas memenuhi kebutuhan anak-anak yang doyan ngemil dan makan. sesekali melakukan cooking class bersama anak-anak.
Kami berdua sama-sama hobi travelling sehingga saya bisa menjadi partner bagi suami dalam melakukan hobi kami.
dan tentu saja, sebagai seorang ibu, saya yang memastikan segala sesuatu pada tempatnya, menjadi orang pertama yang akan ditanya ketika salah satu anggota keluarga kehilangan sesuatu :D

Lebih dari itu, suami sejak dulu berharap akan memiliki istri yang mau menemani anak-anak dirumah, berharap sang istri tidak bekerja di ranah publik paling tidak hingga anak-anaknya cukup umur untuk ditinggal. Dan ternyata Allah mempertemukan dengan saya. tentu saja bukan kebetulan. Individu yang awalnya sangat ideologis, memiliki cita-cita dan planning hidup yang jelas dan tidak menyangka akan menikah di usia sebelum 25 tahun. Akhirnya saat lahir anak pertama, dengan yakin memutuskan untuk bekerja di ranah domestik saja hingga sikon memungkinkan untuk terjun ke ranah publik

d. Tantangan di Lingkungan serta manfaat keberadaan keluarga kami
Sebagai perantau yang sering berpindah kota, salah satu kendala kami adalah adaptasi kultur dan kebiasaan masyarakat setempat terutama bahasa. 

Setelah 5 tahun keberadaan kami di kota ini, ada begitu banyak hal yang kami pelajari. Belajar menghargai adat dan kebiasaan suatu daerah yang berbeda jauh dengan kebiasaan kita. belajar untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang lebih heterogen.Sehingga untuk saat ini, kami berpendapat bahwa keberadaan kami disini lebih bertujuan untuk belajar. sekaligus mengajarkan kepada anak-anak kami tentang keragaman suku, budaya dan agama. kami mungkin belum bisa memberi manfaat yang banyak bagi sekitar, tapi kami mendapat banyak manfaat dari keberadaan kami disini

e.  "peran spesifik keluarga" kami di muka bumi ini.
 Keberadaan keluarga kecil kami di muka bumi ini, sebagai salah satu komponen penting dalam masyarakat. Bukankah tak akan ada masyarakat tanpa kumpulan dari keluarga-keluarga kecil? Sebagai salah satu komponen penting, maka tentu saja akan turut memberi pengaruh dalam lingkungan masyarakat.

 Untuk menciptakan masyarakat yang jujur, bertanggung jawab, harmonis maka tentu harus dimulai dari komponen penyusun,  sebuah lembaga kecil yang bernama keluarga.
 Untuk itu kami berupaya  memberi kontribusi yang baik dengan cara menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di rumah, semoga bis amemberi warna pada kehidupan masyarakat.  Kami pun berusaha mendidik generasi penerus kami dengan sebaik-baiknya. agar mereka bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.

~~~~~~~~~~~~~~

Dan akhirnya saya ucapkan Terima kasih atas HW yang sangat keren ini. 'Membuka' mata dan pikiran saya. berpikir, apa saja yang sudah kulakukan yang bisa memberi manfaat bagi sesama? sudahkah kami berkontribusi dengan baik di lingKungkan sekitar kami?

Semoga kami bisa mewujudkannya.
Membangun peradaban dari Rumah

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar