Selasa, 07 Juni 2016

Syarat Diterimanya Amalan

Sebagai seorang Hamba, penting untuk mengetahui syarat-syarat diterimanya suatu amalan. Jangan sampai kita rajin melakukan suatu amalan namun ternyata tidak diterima di sisi Allah karena syaratnya tidak terpenuhi.

Syarat diterimanya suatu amalan
1. Ikhlas karena Allah SWT.
2. Sesuai dengan Tuntunan Rasulullah SAW.

Syarat ini harus terpenuhi keduanya.
Ikhlas karena Allah tapi yang dilakukan tidak sesuai tuntunan Rasulullah, maka akan tertolak. Begitu pula Sebaliknya.
Beribadah sesuai tuntunan Rasulullah tapi tidak Ikhlas semata-mata karena Allah maka tidak akan diterima

Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.” (QS. Al Kahfi: 110)

Dalil tentang Ikhlas, disebutkan dalam Hadits dari Umar Bin Khattab

Rasulullah bersabda
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena  Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah pada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah karena dunia yang ia cari-cari atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya berarti pada apa yang ia tuju (yaitu dunia dan wanita, pen)”
(HR Bukhari Muslim)

Adapun tentang poin kedua, bawah Ibadah harus sesuai dengan tuntunan dan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
Berdasarkan Hadist dari Ummul Mukminin Aisyah RA,

Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yg membuat suatu perkara baru dlm agama kami ini yg tdk ada asalnya dlm agama yg dibawa oleh Rasullulah maka perkara trsebut tertolak"
(HR. Bukhari)

Dalam riwayat Muslim disebutkan

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak."

yuuk kembali ke Sunnah.
Tidak berarti amalan yang (spertinya) baik itu mutlak diterima. Melebihkan Rakaat sholat karena menganggap itu lbh baik, tentu anggapan yang salah. Karena tidak sesuai dgn yg dicontohkan Rasulullah.
Atau berbuka puasa saat Adzan Isya dengan harapan amalnya bisa lebih banyak karena waktu puasa lebih panjang, juga tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah sehingga amalan tersebut tertolak.

Semoga ibadah-ibadah yang kita lakukan semata-mata Ikhlas karena Allah dan sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Aamiin..

Wallahu A'lam Bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar